Sebelum Kamu Bermaksiat … !
Sesungguhnya
kemaksiatan itu adalah kelukaan bagi hati, kegelapan bagi jiwa,
kelemahan bagi raga, jalan menuju nestapa, serta penggiring kepada
neraka. Sungguh kemaksiatan itu walaupun menyenangkan pada awalnya namun
kesengsaraan telah menantinya. Apabila orang yang senantiasa melakukan
kemaksiatan mengetahui akibat buruk dari dosa dan kemaksiatan, niscaya
dia akan berhenti dari kemaksiatannya dan akan istiqomah (teguh) dalam
ketaatan dan kebaikannya. Akan tetapi mata kemaksiatan itu buta!
Seorang penyair berkata:
قَدْ تُنْكِرُ العَيْنُ ضَوْءَ الشَّمْسِ مِنْ رَمَدٍ وَيُـنْـكِــــــرُ الـفَــمُ طَـعْــمَ المَــاءِ مِـنْ سَقَــــــمِ
Terkadang mata mengingkari cahaya matahari lantaran buta
Dan mulut mengingkari segarnya air lantaran menderita
- Maka apakah yang telah membinasakan umat-umat terdahulu dan kebudayaan-kebudayaannya selain daripada dosa-dosa dan kemaksiatan?
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan
dosanya, Maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan
batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang
mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi,
dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan”, (Al-‘Ankabut: 40)
- Apa yang telah mengeluarkan kedua orang tua kita (adam dan hawa) dari surga Tempat yang penuh kelezatan, kenikmatan, kegembiraan dan kebahagiaan kepada tempat yang dihiasi rasa sakit, kesedihan dan kesengsaraan?
- Apa yang telah mengeluarkan iblis dari kerajaan langit, mengusirnya, melaknatnya, membencinya dan menjadikannya pemimpin bagi setiap orang yang durhaka sesat lagi kafir?
- Apa yang telah menenggelamkan seluruh penduduk bumi pada zaman nabi Nuh ‘alaihis salam, sehingga permukaan air lebih tinggi dari puncak gunung?
- Apa yang telah menenggelamkan fir’aun dan bala tentaranya di laut, kemudian melemparkan arwah mereka ke neraka, sehinnga jasad-jasadnya ditenggelamkan dan arwah-arwahnya dibakar?
- Apa yang telah menjadikan keadaan kita berbalik, sehinnga orang-orang yahudi merampas negeri-negeri kita, tempat-tempat suci kita dan harta-harta kita, menyembelih membunuh dan mengadzab kita, sehingga kita menjadi umat yang yang terhina setelah dulunya kita adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan kepada manusia?
Buankah itu disebabkan kita terlalu condong kepada dunia dan meninggalkan jihad di jalan Allah?
Bukankah iu semua disebabkan kita yang selalu memperturutkan hawa nafsu dan mencari-cari kenikmatan yang haram?
Wahai saudaraku yang kucintai karena Allah, sebelum kamu bermaksiat, ingatlah bahwasanya Allah melihatmu dan dia maha mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu tampakkan:
“tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu”. (Al-Mujadilah: 7)
Sebelum kamu bermaksiat, ingatlah bahwasanya malaikat mencatat semua perkataan dan perbuatanmu di dalam lembaran-lembaran amalmu, dia tidak meninggalkan sekecil apapun dari amalanmu meski sekecil dzarrah atau lebih kecil dari itu. Allah ta’ala berfirman:
“tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.” (Qaaf: 18)
“Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, Padahal mereka telah melupakannya.” (Al-Mujadilah: 6)“Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan.” (Al-Jatsiyah: 29)
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya pula.” (Al-Zalzalah: 7-8)
“Adapun orang-orang yang diberikan
kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, Maka Dia berkata: “Ambillah,
bacalah kitabku (ini)”. Sesungguhnya aku yakin, bahwa Sesungguhnya aku
akan menemui hisab terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam
kehidupan yang diridhai,dalam syurga yang tinggi, buah-buahannya dekat,
(kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan
amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu”. Adapun
orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, Maka Dia
berkata: “Wahai Alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku
kitabku (ini). dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai
kiranya kematian Itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku
sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. telah hilang kekuasaanku
daripadaku.” (Allah berfirman): “Peganglah Dia lalu belenggulah
tangannya ke lehernya. kemudian masukkanlah Dia ke dalam api neraka yang
menyala-nyala. kemudian belitlah Dia dengan rantai yang panjangnya
tujuh puluh hasta.” (Al-Haqqah: 9-32)
Sebelum kamu bemaksiat, ingatlah hari dimana orang-orang durjana berkata:“dan mereka berkata: “Aduhai celaka Kami, kitab Apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak Menganiaya seorang juapun”. (Al-Kahfi: 49)
Sebelum kamu bermaksiat, ingatlah hari dimana orang-orang kafir berkata:
“Aduhai, Kalau sekiranya dulu aku hanyalah tanah” (An-Naba: 40)
Sebelum kamu bermaksiat, ingatlah hari tatkala matahari didekatkan
berjarak hanya satu mil dari kepala dan manusia bergelimang dengan
keringat.
فيكون الناس على قدر أعمالهم في العرق، فمنهم من يكون إلى كعبيه، ومنهم من يكون إلى ركبتيه، ومنهم من يكون إلى حِقْوَيه، ومنهم من يلجمه العرق إلجاماً
“lalu mereka berada dalam keringat sesuai
amal perbuatan mereka, di antara mereka ada yang berkeringat hingga
tumitnya, ada yang berkeringat hingga lututnya, ada yang berkeringat
hingga pinggang dan ada yang benar-benar tenggelam oleh keringat.” (HR.
Muslim)
Sebelum kamu bermaksiat, ingatlah hari tatkala manusia dikumpulkan
pada hari kiamat tanpa beralas kaki, tanpa ada sehelai benang yang
melapisi dan tanpa dikhitani. Rasulullah shallallhu ‘alalihi wasallam
bersabda:
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً. قُالت عائشة: يَا رَسُولَ اللَّهِ
النِّسَاءُ وَالرِّجَالُ جَمِيعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالَ
صلى الله عليه وسلم : يَا عَائِشَةُ الأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ
“Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam
keadaan tak beralas kaki, tanpa ada sehelai benang yang melapisi dan
tanpa dikhitani”. Aisyah berkata: Wahai Rasulullah wanita dan laki-laki
semuanya akan saling melihat satu sama lain. Beliau menjawab: “Wahai
‘aisyah perkara hari itu lebih dahsyat dari sekedar melihat satu sama
lain.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Sebelum kamu bermaksiat, ingatlah saat kematian, saat ruh berpisah
dengan jasad, saat dimana kamu menyesali dirimu sedangkan pada saat itu
tidak bermanfaat penyesalan dan permohonan ampunmu.
“jika mereka bersabar (menderita azab)
Maka nerakalah tempat diam mereka dan jika mereka mengemukakan
alasan-alasan, Maka tidaklah mereka Termasuk orang-orang yang diterima
alasannya.” (Al-Fushshilat: 24)
Sebelum kamu bermaksiat, ingatlah malaikat maut yang mengurusi
pencabutan ruhmu, dia mencabutnya dengan begitu keras, sehingga seluruh
anggota tubuhmu bak terpotong-potong/tercabik-cabik lantaran kerasnya.
Ketika itu kamu ingin bertasbih walau hanya satu kali namun mulut tak
mampu menuruti, atau ingin bertakbir walau satu kali namun lidah tidak
berdaya, atau ingin behtahlil saja namun juga tidak kuasa, atau ingin
shalat walau hanya dua rakaat namun tubuh tidaklah kuat, atau bersedekah
walau hanya satu rupiah namun diri teramat payah, atau membaca al-quran
meski satu ayat namun lisan tak mau terangkat. Sungguh lisan telah
membisu, mata telah terbelalak, tangan dan kaki telah kaku dan akalpun
hilang lantaran dahsyatnya apa yang dia lihat.Sebelum kamu bermaksiat, ingatlah akan kubur dan azabnya, kesempitan dan kegelapannya,cacing-cacing dan hewan-hewannya, kuburan itu bisa menjadi taman dari taman-taman surga atau lubang dari lubang-lubang neraka. Rasulullah bersabda:
لولا ألا تدافنوا لدعوت الله أن يسمعكم عذاب القبر
“Andai kalian tidak akan dikubur, niscaya aku berdoa kepada Allah agar memperdengarkan adzab kubur pada kalian.” (HR. Muslim)
Diantara akibat yang paling besar dari kemaksiatan adalah bahwasanya
kemaksiatan menjadikan terputusnya hubungan antara hamba dan rabbnya,
dan apabila hal ini terjadi maka terputuslah darinya sebab-sebab
kebaikan dan tersambunglah dengan sebab-sebab kejelekan.Kita berdoa kepada Allah tabaraka wata’ala semoga dia menjadikan kita termasuk hambanya yang taat yang tidak ada ketakutan baginya dan tidak pula dia bersedih hati.
وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Diringkas dan diterjemahkan dari kutaib Tadzakkar qobla an ta’shiy oleh Ahmad Wafiy Bambang P, S.Pd.Iel Wafiy
0 komentar:
Posting Komentar